A. SEJARAH BERDIRI
Pondok pesantren salafiyah Asshomadiyah didirikan oleh kyai Hj.makki syarbini sekitar abad 18 Masehi. Pesantren di dirikan setelah beliau selesai melakukan pengembaraan menutut ilmu di berbagai daerah di Nusantara, untuk mengamalkan ilmu yang telah di peroleh nya.
Asshomadiyah terletak di desa burneh, kecamatan burneh, kabupaten Bangkalan Jawa timur, komplek Asshomadiyah, jalan lorong temur dahulu adalah persawahan. Namun sejak berdirinya pesantren secara bertahap-tahap daerah persawahan itu menjadi pemukiman yang ramai yang sekarang sudah ada satu persatu rumah yg di bangun kan dan tokoh-tokoh.
Awal mula kegiatan pengajian.kH Makki syarbini dipusatkan disebuah bangunan yang berbentuk langgar/musholla panggung berbahan Kayu yang berada dihalaman kediaman beliau.Saat ini bangunan itu menjadi masjid Jami.
B. Sistem Pendidikan
Seiring waktu. Santri yang berdatangan menimba ilmu semakin banyak dan beragam latar belakangnya.Kenyataan tersebut mendorong pondok pesantren salafiyah Asshomadiyah beberapa kali melakukan Peru kebijakan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Sebagaimana pesantren-pesantren pada zaman pendiriannya, sistem pengajaran awal yang digunakan adalah metode sorongan (santri membaca sendiri materi pelajaran kitab kuning di hadapan guru), serta metode weto. Atau bandingan(Kyai membaca kitab dan santri memberi makna).
Semua santri menerima bentuk pengajaran yang sama tidak ada pembedaan jenjang kelas . kenaikan kelas bagi para santri dinyatakan dengan bergantinya kitab yang khatam(selesai)di telaah.kitab yang dikajipun khusus berkaitan dengan pengetahuan agama, ilmu syariat dan ilmu (alat) bahasa.
Pembeharuan demi pembaharuan dilakukan, yaitu dengan dimasukkan pelajaran umum ke dalam struktur kurikulum pengajaran.Sampai saat ini, sistem pembelajaran di pondok pesantren Asshomadiyah sudah memadukan antara Sistem klaSik dan modern.
Dan disini juga mempunyai beberapa pendidikan yaitu :
PAUD, TK, MTS, MA, SMP, SMA, Tahfidzul Qur’an, dan juga Madin.
Fasilitas
Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur dan ngedung sekolah, lapangan koperasi antri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamar mandi/WC, klinik kesehatan.
Ekstrakurikuler
1. Kajian kitab-kitab kuning (kitab salaf)
2. Pembinaan Tahfidz dan Tilawatil Al Qur’an
3. Latihan berpidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab)
4. Berbahasa Arab dan Inggris sehari-hari
5. Diskusi dan penelitian ilmiah
6. Kepramukaan
7. Pengembangan olahraga
8. Pengembangan seni Beladiri
9. Pengembangan Seni Drumband, Qasidah dan Hadrah
10. Tahfidhul Qur’an
11.Pengembangan jurnalistik dan publisistik
12.Pengembangan Exacta (Lab Skill), Keterampilan, Wirausaha
Ditulis oleh Kamilah Mahasiswa STIT Al-Ibrohimy Bangkalan memenuhi tugas UAS Prodi PAI Semester II Mata Kuliah Aswaja dan Studi Pesantren.
Dosen Pengampu : Subaidi, S.Pd, M.Ag
0 komentar:
Posting Komentar