![]() |
Papan Nama Pesantren |
A. SEJARAH BEDIRI
Pendiri pertama pondok pesantren yayasan taman sari yaitu di kenal dengan julukan jai khotib pada tahun 30-an.
Dikenal sebagai orang yang alim, Jai Khotib ini adalah tokoh atau ulama` yang sangat ramah dan baik tehadap masyarakat disekitarnya. di era jai khotib tersebut masih banyak masyarakat awam didalamnya. Sehingga jai khotib berinisiatif mendirikan pondok pesantren untuk mengembangkan dan memanfaatkan serta menyalurkan ilmunya kpada masyarakat sekitar khusus nya kepada pemuda-pemuda di taman sari.
Setelah Jai Khotib ini selesai dalam kepengurusannya lalu kemudian diganti oleh KH. Ali yang bersandingan dengan istrinya Ny. Hj. Aisyah sekitar tahun 70-an. KH. Ali dan istrinya ini merupakan penerus yang kedua. dan setelah itu, dengan berjalan nya usia beliau semakin menua maka di ganti lagi oleh KH Romli selaku menantu dan bersandingan dengan istrinya Ny. Hj. Rumsiyah putri dari KH. Ali.
Pondok pesantren yayasan taman sari ini sebelum adanya institusi sekolah formal mendirikan Madrasah Diniyah ( MI) atau bisa dikenal dengan Sekolah Dasar (SD). Selama bebarapa bulan pondok pesantren ini semakin berkembang sehingga bisa mendirikan TK dan PAUD kemudian Madrasah Tsnawiyah (MTS) kemudian Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 71-an sampai dengan tahun 80-an dan setelah itu diganti oleh Dr KH Makhrus Ali.
Pada saat itu tambah berkembang sehingga bisa mndirikan Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LPQ) sekitar tahun 2013 dan sampai saat ini masih di pandu oleh beliau Dr KH Makhrus Ali.
MERUPAKAN VISI ATAU MISI DARI Dr KH MAKHRUS ALI.
BERANI TAMPIL BEDA, WUJUDKAN CITA-CITA
Berani tampil beda? Ya, itu harus. Prinsip ini merupakan hal yang harus kita tanam dalam-dalam di sanubari kita. Setiap pondok, lembaga, komunitas dan yayasan pasti memiliki sebuah prinsip atau pedoman. Namun yang perlu diingat, kita harus memiliki prinsip yang berbeda dengan yang lain. For what? karena untuk menggapai hal-hal yang belum kita capai, maka kita harus berani tampil berbeda dari yang lain, seperti sistem yang diterapkan oleh yayasan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Taman Sari Paka'an Dejeh Galis Bangkalan. Pondok pesantren ini tercatat merupakan pondok pesantren pertama kali dan satu-satunya di kecamatan Galis yang menerapkan sekolah madrasah masuk pagi sejak tahun 80-an.
Namun, perjuangan hidup menggapai cita-cita itu seperti roaller coaster kadang kita dibawah dan kadang kita diatas, tidak akan semulus seperti apa yang kita harapkan. Seperti upaya yang dilakukan oleh Dr. KH. Mahrus Ali selaku pengasuh pondok pesantren Raudlatul Ulum dalam menerapkan sistem madrasah masuk pagi tidak serta-merta diterima. Banyak aral dan rintangan yang beliau hadapi pada waktu itu, salah satunya dalam bidang perizinan seperti sulitnya mendapatkan perizinan dari anggota MUSPIKA (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) dikarenakan sistem itu tidak terbiasa diterapkan. Kendati demikian, beliau tidak pupus harapan dan patah semangat, beliau tetap bersikeras untuk mewujudkan cita-citanya, hingga akhirnya apa yang diusahakan lambat laun berbuah hasil, sedangkan tanggapan masyarakat sangat rensponsif dengan adanya sistem tersebut, karena pada saat itu madrasah Raudlatul Ulum ini sudah mengkolaborasikan antara kurikulum Departemen Agama dengan kurikulum diniyah. Sehingga masyarakat bisa mengefesiensi waktu karena tidak usah sekolah SD melainkan cukup sekolah madrasah saja, karena ijasah dari madrasah tersebut sudah diakui oleh Kemenag (kementerian agama), sampai-sampai sekolah SD pada waktu itu sepi peminat dan hampir gulung tikar.
B. Kegiatan Pesantren
Pondok pesantren yang memiliki unit mulai dari MI, PAUD, TK, MTS, SMP, MA,dan LPQ, memiliki visi dan misi yaitu ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara sesuai dengan isi pokok UUD 1945 serta menjadikan para santri sebagai manusia yang menguasai IMTAQ (Iman dan taqwa) dan IPTEK (Ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi). Selain hal itu yayasan ini juga sangat menekankan akhlakul karimah di kehidupan sehari-hari.
Pesantren Raudlatul Ulum disini terdiri dari beberapa pembagian tempat,
1. Pondok selatan (Ar-Raudlah)
2. Pondok tengah (Raudlatul ulum)
3. Pondok selatan (Miftahul ulum)
Memang terdiri dari beberapa pondok dan beberapa unit, namun tetap satu kesatuan, seperti misalnya ketika akhir tahun di adakan haflatul imtihan semua lembaga menjadi satu dan melaksanakannya secara bersama.
Berbicara mengenai kegiatan PP Raudlatul Ulum, tidak jauh berbeda dengan pondok-pondok yang lain, seperti konsisten berjemaah sekalipun sholat Dhuha, pengajian kitab kuning setelah sholat ashar, dan membaca surat waqi'ah bersama dalam keadaan berdiri sebelum jam KBM sekolah formal dimulai. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa MTS mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 MA Raudlatul Ulum. Selain kegiatan-kegiatan diatas pondok Raudlatul Ulum ini memiliki ekstrakurikuler yang harus diikuti seperti pramuka, habsyian dan paduan suara yang saat ini masih dimentori oleh santri Pondok Pesantren Nurul Cholil. Tak hanya itu saja, selain adanya prasarana dan sarana yang memadai, serta banyaknya ekstrakurikuler. Pondok Pesantren ini juga unjuk gigi dalam bidang prestasi akademis dan non akademis seperti: juara lomba STQ,MQK, dan MTQ cabang tahfidz tingkat nasional. Meskipun PP Raudlatul Ulum ini lebih mengedepankan dan mendominasi doktrin agama daripada formal, namun MA yayasan ini juga pernah menjuarai lomba SAINS dan MTK tingkat provinsi. Namun dari prestasi itu semua tidak membuat tinggi hati para pengasuh, seperti halnya dari dawuh Nyai Hj Rumsyiah beliau berkata, "saya tidak terlalu membanggakan mereka yang berpotensi tinggi dalam kemampuan bakat dan pengetahuan mereka masing-masing, namun saya menginginkan ilmu mereka barokah dan manfaat terutama bagi diri mereka sendiri dan kepada orang lain" seperti itu hal yang selalu saya ingat dari nyai Hj Rumsyiah selaku pengasuh pondok pesantren Putri dan saya sebagai santrinya, dahulu ketika masih menyantri disana saya selalu mendengar beliau berkata "ilmu manfaat dunia sampai akhirat" biasanya beliau sering berpesan dipagi hari, setelah jamaah subuh selesai.
Ditulis oleh Lailatul Mudrika Mahasiswi STIT Al-Ibrohimy Bangkalan memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Aswaja dan Studi Pesantren.
0 komentar:
Posting Komentar