Sejarah Singkat PP Al-Ibrohimy Galis
Pondok pesantren Al-Ibrohimy Galis adalah sebuah lembaga pendidikan islam yang berada di sebuah desa Galis yang terletak di kecamatan Galis yang berada pinggir selatan Masjid Jamik Al-Ibrohimy Galis pendiri pesantren pertama kali adalah Kyai Ibrohimy Baijury pada saat itu desa galis termasuk orang-orang yang awam tidak begitu mengenal agama, banyak orang yang minum-minuman hingga mabuk dan main sabung ayam namun tak lama kemudian mereka insyaf atas bimbingan dari kyai Ibrohimy Baijury demikianlah sekilas sejarah perjalanan Kyai Ibrohimy di galis sehingga nama beliau sekarang di ambil untuk dijadikan nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Ibrohimy Galis.
Awalnya di desa galis berdiri sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang hanya berbentuk Langgar dan kemudian berkembang menjadi masjid yang diasuh langsung oleh KH. Ibrohim Baijuri. Sesuai dengan permintaan masyarakat dan dengan berkembangnya zaman, maka pada tahun 1946 didirikanlah sebuah lembaga pendidikan madrasah diniyah yaitu “MIFTAHUL ULUM” yang di prakarsai oleh penerus tongkat estafet kepemimpinan KH. IBROHIM BAIJURI yaitu cucunya yang bernama KH. BAHRI ASYIQ dengan KH. MUKMIN HANAFI atas pemikiran dari pengurus maka pada tahun selanjutnya juga mendirikan yayasan yang di beri nama “YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-IBROHIMY’ yang diketuai KH. BAHRI ASYIQ. Yang mana KH. BAHRI ASYIQ lahir di bangkalan tahun 1922 dan wafat di bangkalan 05 september tahun 2012 M (18 Syawal 1433H). Yayasan yang sudah menjadi tulang punggung lembaga pendidikan islam di desa Galis ini yang kemudian pengurus yayasan berusaha semaksimal mungkin agar keberadaan lembaga pendidikan islam ini berlangsung dengan baik, sehingga yayasan berusaha mendirikan PONDOK PESANTREN sebagai asrama santri Madrasah Diniyah Miftahul Ulum di formalkan pada tahun 1984 menjadi Madrasah Ibtidaiyah yang berada dibawah naungan Departemen Agama yang kemudian dirubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah “Al-Ibrohimy” pada tahun yang sama juga didirikan Madrasah Tsanawiyah “Al-Ibrohimy” yang berinduk pada MTsN Bangkalan, Dengan alasan banyaknya lulusan Madrasah Tsanawiyah yang tidak mampu melanjutkan pada Sekolah Menengah Atas Negeri yang berada di kota Bangkalan, sehingga pengurus yayasan mendirikan pendidikan kejenjang selanjutnya dari Madrasah Tsanawiyah yaitu Madrasah Aliyah “Al-Ibrohimy” pada tahun 1987 dan pada tahun 2000 pengurus yayasan berusaha mendirikan sebuah Taman Kanak-Kanak “Al-Ibrohimy” yang juga bernaung pada Departemen pendidikan dan kebudayaan. kemudian pada tahun 2005 Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al-Ibrohimy mendirikan sebuah pendidikan tinggi yaitu “ Sekolah tinggi ilmu tarbiyah “al-Ibrohimy” Bangkalan yang pada saat ini masih tetap eksis dan semakin berkembang.
Ponpes al-ibrohimy semakin berkembang pesat berkat kerja sama semua pihak terutama dari keluarga besar garis keturunan KH. Ibrohim Bjuri selalu bersati demi kemajuan ponpes al-ibrohimy. Untuk saat ini darul aytam sekaligus ponpes putri II di asuh oleh Ny.Hj maryamah merupakan putri ke 9 dari 10 bersaudara dari alm. KH. Bahri Asyiq, sepeninggalan alm. KH.Bahri Asyiq, Ny. HJ. Maryamah lah yang meneruskan tanggung jawab atas apa yang alm. tinggalkan. mulai dari menjadi pengasuh ponpes putri sekaligus mengurus darul aytam al-ibrohimy. Meneruskan pengelolahan toserba yang merupaka koperasi pesantren sehingga dalam pengelolahannya pun beliau turun tangan sendiri untuk menghandle segala yang ada di dalamnya tanpa kenal lelah beliau di bantu oleh santri yang mengabdi. Sedangkah hasil yang di peroleh adalah untuk kepentingan seluruh anak yatim yang berada dalam asuhannya. Mulai dari keperluan sehari hari ( makanan, uang saku, peralatan mandi, sholat, seragam, dan sebagainya), kebutuhan akan tempat tinggal dan kelengkapannya ( seperti air listrik). beliau merupakan sosok wanita yang sangat penyabar, dermawan, dan sederhana yang patut menjadi tokoh tauladan bagi para santri santrinya. Beliau juaga termasuk Wanita pekerja keras dan sangat berhati-hati dalam menjaga amanah, tidak kenal lelah, dan tulus dalam menjalankan tanggung jawabnya. Beliau selalu berpesan kepada santri-santrinya agar selalu beribadah dengan ikhlas, beliau berkata( adhebu) "jika kita berlaku baik pada orang lain maka kita pun akan di perlakukan demikian, segala amal ibadah yang kita lakukan maka yang akan mendapat manfaatnya adalah kita sendir"i. begitulah sedikit coretan tinta dalam nengulas sejarah al-ibrohimy.
Ditulis oleh Sulaiha Mahasiswa STIT Al-Ibrohimy Bangkalan memenuhi tugas UAS Prodi PAI Semester II Mata Kuliah Aswaja dan Studi Pesantren.
Dosen Pengampu : Subaidi, S.Pd, M.Ag
0 komentar:
Posting Komentar