Sejarah YPI Nurul Jannah Daleman Galis
Yayasan Ini Berdiri sekitar Tahun 80an yang mana yayasan ini didirikan oleh KH. Syaifuddin. Sebelum KH. Syaifuddin Mendirikan YPI Nurul jannah Beliau adalah seorang Petapa dari Kediri, Beliau bertapa di makam Sunan Malaka, Beliau ditemukan oleh dua anak gadis Desa yang tengah mencari rumput. Lalu salah seorang anak itu melaporkan pada ayahnya yang mana ayahnya adalah juru kunci dari makam tersebut. Lalu juru kunci itu menyuruh gadis itu mengirim makanan pada KH. Syaifuddin setiap hari. Pada masa itu masyarakat Sunan Malaka hanya tau caranya sholat, tapi belum tau cara menutup aurat dan memakai jilbab. Sewaktu Kedua Gadis tadi mengantarkan Makanan kepada KH. Syaifuddin, sebelum mereka pulang KH. Syaifuddin selalu mengajarkan mereka mengaji dan cara menutup aurat (berjilbab). Setelah beberapa tahun KH. Syaifuddin pulang dari pertapaannya, juru kunci Makam tersebut melarangnya untuk kembali ke Kediri tetapi memintanya untuk tinggal di desanya agar Beliau bisa mengajarkan agama kepada orang-orang desanya. Lambat laun KH. Syaifuddin memiliki banyak santri yang belajar mengaji kepadanya, Beliau mendirikan sebuah Madrasah (Nurul Jannah) yang dibantu oleh warga Desa.
Setelah lama kelamaan Madrasah itu berdiri dan santrinya semakin banyak, KH. Syaifuddin mendirikan sebuah pondok kecil yang diberi Nama Pondok Pesantren Sunan Malaka. Setelah KH. Syaifuddin berhasil mendirikan Madrasah dan Pondok pesantren Beliau menikahi salah satu santrinya yang bernama siti Anna, dia adalah salahsatu gadis yang selalu mengirim makanan untuknya saat bertapa dulu yakni anak dari juru kunci Makam Sunan Malaka. Setelah beberapa tahun pernikahannya, Beliau dikaruniai 4 ornag anak.( 2 anak perempuan dan 2 anak laki-laki). Setelah beberapa tahun KH. Syaifuddin mengidap penyakit Kencing Manis dan menyerahkan kepengurusan madrasah dan pesantrenya kepada salah seorang muritnya yang mana muritnya bisa dibilang lebih sepuh dari Beliau, ia juga dijadikan sebagai Kaki tangan Beliau.
Sebelum KH. Syaifuddin Wafat, Beliau berwasiat kepada Santrinya tersebut untuk mengambil alih kepengurusan Madrasahnya, tetapi ia meminta agar anaknya saja yang mengurusnya dikarnakan ia sudah sepuh dan takut tidak bisa mengusrus madrasahnya, lalu KH.Syaifuddin menyerahkan Madrasahnya kepada H. Khodari selaku anak dari santrinya, Yang Hingga Saat ini Yayasan Nurul jannah itu di Asuh oleh H .Khodari dan sudah menjadi Yayasan Pendidikan Islam Nurul Jannah yang mana disana tidak hanaya ada madrasah melainkan sudah ada TPA, MID, MTS, dan SMK. Sedangkan pondok pesantrennya diteruskan oleh anak Perempuan KH. Syaifuddin yaitu Anis Faria Ulfa.
Ditulis oleh Arofah Mahasiswa STIT Al-Ibrohimy Bangkalan memenuhi tugas UAS Prodi PAI Semester II Mata Kuliah Aswaja dan Studi Pesantren.
Dosen Pengampu : Subaidi, S.Pd, M.Ag
0 komentar:
Posting Komentar