A. SEJARAH DAN KONDISI
Pondok Pesantren Darul Muttaqin dirintis sejak tahun 1964 oleh K. H. Bukhari sebagai pendiri, saat itu pelaksanakan pendidikan merupakan pendidikan agama yang sangat sederhana. Disiplin ilmu yang diajarakan masih murni ilmu-ilmu agama dengan memakai bahan pengajaran kitab kuning, karena itu madarasah tersebut merupakan pengembangan dari sistem pengajaran Pendidikan yang lebih dulu ada, yaitu dari sistem klasik (sorogan) menjadi sistem klasifikasi dalam bentuk tingkatan kelas mulai dari tingkat dasar (ibtidaiyah), menengah (tsanawiyah) dan atas (aliyah), baik yang murni agama (diniyah) maupun yang mengikuti persamaan negeri di bawah naungan Departeman Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah santri dan tuntutan dari masyarakat sekitarnya.
Pada tahun 1979 Yayasan tersebut telah jauh berkembang dengan pesat, materi dan metodenya pun sudah lebih maju dan bervariatif sesuai dengan perkembangan zaman serta tuntutan masyarakat disamping telah banyak tersedianya Sumber Daya Manusia yang lebih mumpuni. Berdasarkan hasil musyawarah pengasuh dengan tokoh-tokoh masyarakat, maka pada tahun yang sama madrasah ini kemudian didaftarkan sebagai lembaga yang berdiri di bawah naungan Departemen Agama, dengan sub lembaga pendidikan Pondok Pesantren, RA, TPQ, MI dan MTs dan SMP, disusul kemudian pada tahun 1987 didirikanlah Madrasah Aliyah. Pada tahun 2003 sebagai tindak lanjut adanya perhatian pemerintah terhadap madrasah agama non formal, Madrasah Diniyah Darul Muttaqin juga telah mendapatkan status TERDAFTAR dengan No. Mm. 28/05.00/PP.00.7/130/2002 tanggal 30 Oktober 2002, disusul kemudian Pondok Pesantren Darul Muttaqin juga telah memperoleh legimitasi formal dengan status Terdaftar No. Mm.28/04.00/PP.00.7/156/2003.
Dengan telah terbentuknya pendidikan formal ini, maka tampak Pendidikan ini banyak mengalami peningkatan dan selalu mengadakan orientasi, reformasi dan revitalisasi model serta pengembangan lembaga pendidikan. Sebagai salah satu wujud usaha tersebut unit-unit lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Pendidikan mulai dari RA/TPQ, MI, MTs, SMP sampai MA telah banyak meraih prestasi dan penghargaaan dalam beberapa lomba ilmiah dan lomba ketangkasan seperti cerdas cermat, MTQ, pramuka dan olahraga.
Atas pretasi dan upaya pembenahan manajemen dan administrasi pendidikan, maka pada tahun 1995 yang lalu empat unit lembaga pendidikan yayasan ini, yaitu Raudlatul Athfal, Madarasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah telah mencapai Hak Akreditasi Kategori B dan telah mengalami Akreditasi ulang dengan status yang sama sampai tahun 2013 ini.
Walaupun demikian, mengenai kondisi obyektif Pendidikan Darul Muttaqin, pihak pengelola menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan. Baik ditinjau dari rendahnya model dan pelayanan yang disebabkan oleh lemahnya manajemen dan administrasinya maupun sebab rendahnya kualitas kenyamanan pelayanan pendidikan karena fasilitas-fasilitas yang kurang layak dan memadai. Karena keterbatasan inilah yang membuat para pengelola (penyelenggara) madrasah sering resah dan tidak dapat berbuat banyak kecuali sebatas upaya dan kemampuan yang dimiliki. Padahal disadari sepenuhnya bahwa kenyamanan serta kelengkapan fasilitas pendidikan merupakan sarana keberhasilan pendidikan itu sendiri selain tentunya mutu Sumber Daya Manusianya sebagai penyelenggara dan pendidik.
B. BIOGRAFI PENGASUH
Nama lengkap beliau adalah KH. A. Hayat Bukhori . Lahir di Bangkalan, 10 November 1949 dari pasangan bahagia, Kiai Bukhori Bd. Rohman dan Nyai Yumna. Sejak kecil, beliau belajar Al-Qur'an pada ayahnya, Kiai Bukhori.
KH. Hayat Bukhori waktu muda, sebelum Menikah, pernah mondok di Ponpes Sidogiri antara tahun 1964-1973. Selain mengkaji ilmu-ilmu agama dengan kitab-kitab klasik khas pesantren salaf, KH. Hayat Bukhori Muda juga tekun belajar Bahasa Arab. KH. Hayat Bukhori merupakan sosok praktisi dunia pendidikan yang profesional dan berpengalaman. Buktinya, beliau telah malang melintang berkhidmat di lembaga-lembaga pendidikan, baik umum maupun agama, formal maupun informal. Beliau mulai menjadi pengajar sekitar tahun 1969 saat Tugas kalimantan, di rumah pamannya.
Setelah lama merantau, pada tahun 1973, beliau kembali ke Karanggayam blega. Di sini beliau meneruskan tradisi mengajarnya dengan menjadi guru Agama Menggantikan pengasuh Sebelumnya yang telah wafat.. Sekalipun KH. Hayat Bukhori telah lanjut usia, hingga kini masih tetap aktif mengajar, baik di dalam maupun di luar pesantren
BIODATA
Nama : KH. A. Hayat Bukhori
Tanggal Lahir : Bangkalan 10 November 1949
Nama Isteri : Ny. Muthariyah
Nama Ayah : KH. Bukhori Abd. Rohman (Alm)
Nama Ibu : Ny. Yumna (Almh)
Kegiatan : Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin
Ditulis oleh Moh. Hanafi Mahasiswa STIT Al-Ibrohimy Bangkalan memenuhi tugas UAS Prodi PAI Semester II Mata Kuliah Aswaja dan Studi Pesantren.
Dosen Pengampu : Subaidi, S.Pd, M.Ag
0 komentar:
Posting Komentar